" HIDUP BUAKN PANGGUNG SANDIWARA "

Jumat, 04 Maret 2011

1. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Pangan

a. Pemanfaatan mikroba untuk menghasilkan protein

Protein merupakan bahan makanan yang mutlak diperlukan manusia. Protein yang dihasilkan dengan memanfaatkan mikroorganisme disebut SCP (Single Cell Protein) protein sel tunggal. SCP ini mempunyai kadar protein hingga 80% lebih tinggi dibandingkan protein kedelai dan ragi. Beberapa mikroorganisme yang efektif untuk pembuatan SCP antara lain: Methylophylus methylotropus. SCP ini biasa digunakan untuk makanan ternak agar hewan ternak mampu menghasilkan susu dan daging berkualitas tinggi. Fusarium, SCP yang digunakan untuk nutrisi manusia.

b. Penggunaan jasa mikroorganisme untuk mengubah makanan

37 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 1Melalui proses fermentasi yang dilakukan mikroorganisme, bahan makanan tertentu diubah menjadi bahan bentuk lain sehingga cita rasanya lebih menarik atau mengandung nilai gizi yang lebih tinggi. Contoh makanan ini ialah keju, mentega, roti, alkohol, dan cuka.

1) Keju

Keju bahan utamanya adalah dadih yang dipisahkan dari Whey (air dadih utama). Dadih dibuat dari protein kasein yang umumnya terbentuk karena aktivitas enzim renin dan kondisi asam 37 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 2yang ditimbulkan karena aktivitas bakteri asam laktat. Bakteri yang dibiarkan pada media keju menyebabkan proses fermentasi yang memberikan suasana asam. Selain itu, juga memberikan cita rasa khas dan bau harum (aroma) pada produk susu tersebut. Makin lama masa inkubasinya, makin tinggi keasamannya dan makin tajam cita rasanya. Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan keju ialah jamur Penicillium camemberti.

2) Mentega

Mentega dibuat dengan mengaduk kepala susu (krim) hingga tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari susu mentega. Susu mentega adalah cairan susu yang tinggal setelah membuat mentega. Krim (kepala susu) memiliki rasa masam dan digunakan untuk pembuatan produk lain, seperti yoghurt. Yoghurt dibuat dari krim yang ditanami mikroorganisme seperti yang digunakan membuat susu mentega. Yoghurt banyak kamu jumpai di toko. Yoghurt terbuat dari susu dengan lemak kadar rendah yang sebagian airnya telah diuapkan. Untuk meningkatkan keasamannya, susu kental yang terbentuk ditanami dengan Streptococcus thermophillus, sedangkan untuk meningkatkan cita rasa dan aroma ditanami Lactobacillus bulgaris.

Fermentasi Lactobacillus bulgaris berlangsung pada subtrat yang bertemperatur 45° C selama beberapa jam. Pada temperatur tersebut Lactobacillus bulgaris masih mungkin tumbuh dan berkembang. Untuk menjaga cita rasa, aroma, dan keasamannya maka perlu dijaga keseimbangan antara kedua jenis mikroorganisme tersebut.

c. Fermentasi makanan nonsusu

37 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 3Pemanfaatan mikroorganisme, seperti ragi banyak digunakan dalam pembuatan roti, asinan, minuman alkohol, minuman anggur, dan cuka. Dalam pembuatan roti, adonan roti akan ditanami ragi yang sebenarnya kultur spora suatu jenis jamur. Spora jamur akan tumbuh dan memfermentasi gula dalam adonan, dan terbentuklah gelembung-gelembung karbondioksida. Fermentasi yang berlangsung dalam kondisi aerob ini akan mendorong produksi CO2.

Pada pembuatan asinan kubis atau sauerkraut, acar, dan olive maupun kecap diperlukan mikroba jamur penghasil enzim yang mampu mengubah zat tepung menjadi gula yang dapat difermentasikan. Prinsip ini juga digunakan dalam pembuatan brem dan minuman khas Jepang, sake yang dibuat dari ketan dan beras.

Dalam pembuatan kecap diperlukan jamur Aspergillus oryzae. Jamur ini dibiakkan dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur ini bersama-sama bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak, menghancurkan campuran gandum. Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama, dihasilkanlah kecap.

Beberapa jenis mikroba yang digunakan untuk mengubah bahan makanan menjadi bentuk lain, misalnya:

1) Rhizopus oligospora untuk membuat tempe dengan substrat kedelai.

2) Neurospora sitophila untuk membuat oncom dengan

substrat kacang tanah.

3) Saccharomyces cerevisiae untuk membuat tape dengan substrat ketan atau singkong atau ubi kayu.

4) Acetobacter xulinum untuk membuat nata de coco dengan substrat air kelapa.

d. Pembuatan alkohol dan asam cuka

1) Proses pembuatan alkohol

Hampir semua pembuatan minuman beralkohol, seperti bir, ale, dan anggur memerlukan jasa mikroorganisme. Bir dan ale dibuat dari tepung biji padi-padian yang difermentasi oleh ragi. Ragi tidak dapat menggunakan tepung secara langsung. Tepung tersebut diubah terlebih dahulu menjadi glukosa atau maltosa. Selanjutnya, glukosa dan maltosa difermentasi menjadi etanol dan CO2.

Dalam proses pembuatan minuman ini, malting, yaitu biji padi-padian dibiarkan berkecambah, terus dikeringkan, selanjutnya digiling menghasilkan malt. Malt ini mengandung enzim amilase yang mampu mengubah amilum menjadi glukosa dan maltosa sehingga dapat difermentasi oleh ragi. Pada pembuatan minuman keras berkadar alkohol tinggi, seperti vodka, wiski, dan rum, karbohidrat dari biji padipadian, kentang dan sirup atau tetes gula difermentasi menghasilkan alkohol. Selanjutnya, alkohol ini disuling untuk menghasilkan minuman berkadar alkohol tinggi.

Minuman anggur atau wine dapat dibuat dari buah anggur maupun dari buah lain. Karena buah anggur mengandung gula, maka langsung dapat difermentasikan oleh ragi. Jika bahannya selain buah anggur, untuk meningkatkan produksi alkoholnya perlu ditambah gula. Tahapan proses pembuatan anggur dapat dilihat seperti pada Gambar 8.10.

37 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 4

b. Proses pembuatan cuka

Bahan dasar pada proses pembuatan cuka adalah etanol yang dihasilkan oleh fermentasi anaerob oleh ragi. Oleh bakteri asam asetat, seperti Acetobacter dan Gluconobacter, etanol akan dioksidasi menjadi asam asetat.

Masih banyak lagi bahan makanan yang diubah melalui proses fermentasi sehingga dihasilkan variasi makanan atau minuman.

37 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 537 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 637 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 7

2. Mikroorganisme sebagai Pembasmi Hama Tanaman

Banyak bakteri yang hidup sebagai parasit pada jenis organisme saja dan tidak mengganggu atau merugikan organisme jenis lainnya. Sifat mikroorganisme semacam ini dapat dimanfaatkan dalam Bioteknologi pembasmian hama atau dikenal dengan biological control. Contohnya, adalah bakteri hasil rekayasa yang disebut bakteri minumes, merupakan keturunan dari Pseudomonas. Bakteri ini dapat melawan pembentukan es selama musim dingin. Contoh lain adalah penggunan bakteri Bacillus thuringensis yang patogen terhadap ulat hama tanaman. Pengembangan bakteri memberikan banyak keuntungan. Pembasmian ulat hama dengan menggunakan Bacillus thuringensis ternyata tidak menimbulkan dampak negatif kepada lingkungan serta tidak meninggalkan residu.

37 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 8Cara lain mengatasi hama tanaman adalah dengan menghambat perkembangbiakan hewan hama. Caranya adalah menyemprotkan feromon insekta pada lahan pertanian. Feromon adalah substansi yang dikeluarkan hewan dan menyebabkan respon pada hewan sejenis seperti respon untuk seksualnya menurun. Akibatnya, populasi hewan hama akan berkurang secara perlahan-lahan.

3. Peran Mikroorganisme dalam Mengatasi Pencemaran

Salah satu dampak dari peledakan jumlah penduduk dan perkembangan teknologi adalah pencemaran terhadap lingkungan. Sebenarnya, pada batas-batas tertentu lingkungan sekitar kita masih mampu membersihkan dirinya dari segala macam zat pencemar. Namun, kalau jumlahnya sudah melebihi kemampuan lingkungan, maka untuk mengatasinya memerlukan keterlibatan manusia.

Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan ini, para pakar telah mencoba merekayasa mikroba untuk mendapatkan strain mikroba yang membantu mengatasi pencemaran, khususnya pencemaran limbah beracun. Apabila konsentrasinya berada di atas ambang batas, maka akan mengancam kelangsungan organisme yang lain. Yang dikembangkan saat ini antara lain, penanganan limbah oleh mikroorganisme yang mampu menghasilkan gas hidrogen. Mikroba tersebut adalah Clostridium butyrium. Dalam hal ini, bakteri akan mencerna dan menguraikan gula serta menghasilkan gas hidrogen. Gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar yang tidak menimbulkan polusi.

4. Mikroorganisme sebagai Pemisah Logam dari Bijihnya

Selama ribuan tahun, penyulingan minyak atau mineral dan memisahkan tembaga dari bijih yang berkualitas rendah dengan proses leaching atau meluluhkan. Pada 1957, berhasil dikembangkan teknik pemisahan tembaga dari bijinya dengan menggunakan jasa bakteri. Bakteri yang dapat memisahkan tembaga dari bijihnya adalah Thiobacillus ferooxidans yang berasal dari hasil oksidasi senyawa anorganik khususnya senyawa besi dan belerang. Bakteri ini termasuk jenis bakteri khemolitotrop atau bakteri pemakan batuan. Bakteri khemolitotrop tumbuh subur pada lingkungan yang miskin senyawa organik, karena mampu mengekstrak karbon langsung dari CO2 di atmosfer.

Proses pemisahan tembaga dari bijihnya berlangsung sebagai berikut. Bakteri Thiobacillus ferooxidans mengoksidasi senyawa besi belerang (besi sulfida) di sekelilingnya. Proses ini membebaskan sejumlah energi yang digunakan untuk membentuk senyawa yang diperlukannya. Selain energi, proses oksidasi tersebut juga menghasilkan senyawa asam sulfat dan besi sulfat yang dapat menyerang batuan di sekitarnya serta melepaskan logam tembaga dari bijihnya. Jadi, aktivitas Thiobacillus ferooxidans akan mengubah tembaga sulfida yang tidak larut dalam air menjadi tembaga sulfat yang larut dalam air. Pada saat air mengalir melalui bebatuan, senyawa tembaga sulfat (CuSO4) akan ikut terbawa dan lambat laun terkumpul pada kolam berwarna biru cemerlang. Proses pemisahan logam dari bijihnya secara besar-besaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

Bakteri ini secara alami terdapat di dalam larutan peluluh. Penambang tembaga akan menggerus batu pengikat logam atau tembaga dan akan menyimpannya ke dalam lubang tempat buangan. Kemudian, mereka menuangkan larutan asam sulfat ke tempat buangan tersebut. Saat larutan peluruh mengalir melalui dasar tempat buangan, larutan peluluh akan mengandung tembaga sulfat. Selanjutnya, penambang akan menambah logam besi ke dalam larutan peluluh. Tembaga sulfat akan bereaksi dengan besi membentuk besi sulfat yang mampu memisahkan logam tembaga dari bijinya.

37 - Penggunaan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi 9

Secara umum, Thiobacillus ferooxidans membebaskan tembaga dari bijih tembaga dengan cara bereaksi dengan besi dan belerang yang melekat pada batuan sehingga batuan mengandung senyawa besi dan belerang, misalnya FeS2. Saat larutan peluluh mengalir melalui batu pengikat bijih, bakteri mengoksidasi ion Fe2+ dan mengubahnya menjadi Fe3+. Unsur belerang yang terdapat dalam senyawa FeS2 dapat bergabung dengan ion H+ dan molekul O2 membentuk asam sulfat (H2SO4). Bijih yang mengandung tembaga dan belerang, misalnya CuS, ion Fe3+ akan mengoksidasi ion Cu+ menjadi tembaga divalen atau Cu2+. Selanjutnya, bergabung dengan ion sulfat (SO4 2-) yang diberikan oleh asam sulfat untuk membentuk CuSO4.

Dengan cara tersebut, bakteri tersebut mampu menghasilkan tembaga kelas tinggi. Selain itu, bakteri pencuci, seperti Thiobacillus juga dapat digunakan untuk memperoleh logam berkualitas tinggi, seperti emas, galiu, mangan, kadmium, nikel, dan uranium.

Rabu, 09 Februari 2011

5 Best Jabbawockeez Dance Crew Moments


By: imam's


Break Studios Contributing Writer

Rock out with the most famous dance crew in the country by checking out the 5 best Jabbawockeez moments. Jabbawockeez is a dance crew from San Diego that came to national attention after winning MTV's "America's Best Dance Crew". Jabbawockeez are best known for their tight dance moves, break dancing prowess and their ability to tell the story of the music through their dance. But it isn't all serious moves with Jabbawockeez, they have a wonderful sense of humor that you would have to be dead not to enjoy. The best Jabbawockeez moments combine dance, humor and great music to bring together amazing performances.
  1. Jabawockeez Jackson 5 Tribute (BMI Awards 2008). Maybe we are still waxing nostalgic after the passing of Michael Jackson, but Jabawockeez really nailed it with their tribute to The Jackson 5. They combined classic 70's Jackson 5 dance moves with their brand of pop lock and dance to create something that was fun to watch then and went on to hold a special place in the hearts of Jabawockeez and Michael Jackson fans everywhere. Now that we are done being sentimental, being able to dance like that under hot TV lights and wearing giant afro wigs makes this one of the best Jabbawockeez moments.
  2. Jabbawockeez at World of Dance (2008). Using music that is obscure and low key draws attention to Jabbacwokeez flawless dance moves. There are also some moments that show the crew's personality but don't take away from the overall performance. Moves like these is why Jabbacwokeez won America's Best Dance Crew and makes this one of the best Jabbawokeez moments.
  3. Jabbawokeez "Step Up 2" Deleted Scene- This routine was so awesome we don't know why it ended up on the cutting room floor when they were doing the final edits for "Step Up 2". Being the only reason to watch this dance centered romantic dramedy puts this among the best Jabbawokeez moments.
  4. Jabbawokeez at Automatic Response (2008)- Even though this routine recycles the music from their World of Dance performance, this routine takes the concept of the dance crew and elevates it into the realm of performance art. Being more than mere dancers is what makes this one of the best Jabbawokeez moments.
  5. Jabbawokeez at "Jet" (Las Vegas 2009)- The screaming crowd in the video gets a bit annoying, but we can't really blame them for being excited at a live Jabbawokeez show. This is one of the best Jabbwokeez moments because they manage to make Vanilla Ice, New Kids on the Block and Bell Biv DeVoe cool for the first time since 1990.

Minggu, 06 Februari 2011

Eksperimen Otak Paling Kejam dalam Sejarah



http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/01/08/62601_operasi_tumor_otak_300_225.jpghttp://www.dartmouth.edu/~robbinslab/images/medulloblastoma1.jpg


Sistem saraf berpusat di otak, sehingga banyak hal bisa diubah dengan memberikan perlakuan tertentu di bagian tersebut. Namun sejarah mencatat, percobaan-percobaan yang dilakukan untuk mempengaruhi otak sering melampaui batas perikemanusiaan.

Dikutip dari Telegraph, Jumat (7/1/2011), berikut ini 5 dari berbagai eksperimen kejam yang pernah dilakukan baik pada manusia maupun binatang.

1. Eksperimen ibu asuh
Di era 1960-an, ilmuwan Amerika Serikat, Harry Harlow melakukan penelitian kontroversial yang tak terlupakan karena dinilai tidak etis. Ia memisahkan anak kera dari induknya lalu mengurungnya ke kandang dengan 2 induk palsu, masing-masing terbuat dari besi dan kain.

Anak kera itu menyusu pada induk palsu dari besi yang memang dipasangi botol susu, namun segera beralih ke induk palsu dari kain setiap kali ditakut-takuti. Dalam perkembangannya, anak kera itu tumbuh dengan berbagai gangguan emosi dan kejiwaan.


http://ifacute.student.umm.ac.id/files/2010/02/otak2.jpg



2. Pengambilan otak pasien gangguan memori
Henry Gustav Molaison, pasien gangguan memori otak permanen asal Amerika Serikat telah dijadikan bahan penelitian sejak tahun 1950-an. Salah satu eksperimen yang pernah dilakukan adalah mengambil bagian otaknya yang disebut hippocampus untuk keperlian sebuah penelitian.

Ketika pasien itu meninggal tahun 2008, sisa otak yang masih ada diambil dan disayat menjadi 2.401 penampang histologis dan saat ini dipamerkan di University of California, San Diego.

3. Cuci otak tawanan perang
Militer China dikabarkan pernah mencuci otak tentara Amerika yang menjadi tawanan dalam Perang Korea sehingga membelot dari kesatuannya. Prosesnya cukup panjang, mulai dari diasingkan dan disiksa lalu tiba-tiba diberi kenyamanan hingga akhirnya berbalik menyatakan diri sebagai anti-Amerika.

Efek yang sama ditiru oleh pihak Amerika dengan metode yang lebih brutal, yakni menggunakan obat-obatan yang menyebabkan tawanan mengalami koma. Metode lain yang digunakan adalah kejutan listrik dan obat penenang Lysergic Acid Diethylamide (LSD) yang menyebabkan efek samping halusinasi.

4. Terapi kejut listrik
Stanley Milgram, psikolog Amerika Serikat melakukan eksperimen dengan listrik di era 1960-an. Relawan yang terlibat dapat mempelajari sesuatu dengan lebih cepat, sebab setiap kali gagal selalu diberi kejutan listrik dengan tegangan mencapai 450 volt.

Eksperimen itu dinilai sangan tidak etis karena menyebabkan stres berat pada para partisipan yang terlibat. Terlebih belakangan terungkap, para partisipan yang terlibat adalah orang-orang yang dibayar untuk berpura-pura terpengaruh oleh terapi kejut listrik tersebut.

5. Mengubah orientasi seks dengan implan listrik
Tahun 1950-an, Robert Health dari Amerika Serikat mengembangkan implan elektroda yang ditanam di otak untuk mengubah orientasi seks seseorang. Pada masa itu, homoseksualitas merupakan hal yang tabu dan dianggap penyakit sehingga harus disembuhkan.

Salah satu 'korbannya' adalah seorang pria gay berusia 24 tahun, yang kemudian menjadi straight atau menyukai lawan jenis setelah menggunakan implan tersebut. Bahkan untuk membuktikan keberhasilannya, Heath menyewa seorang pelacur wanita untuk memuaskan sang mantan gay.




sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/01/07/172659/1541938/763/eksperimen-otak-paling-kejam-dalam-sejarah?l991101755